Aspek-Aspek Kependudukan
A. Komposisi Penduduk
ü Komposisi penduduk merupakan pengelompokan penduduk berdasarkan kriteria tertentu.
ü Secara umum komposisi penduduk dibedakan menjadi 4 macam :
- Komposisi penduduk berdasarkan unsur biologi
contohnya : menurut umur dan jenis kelamin
Berdasarkan jenis kelamin, penduduk dapat dikelompokkan menjadi penduduk laki-laki dan perempuan. Sementara berdasarkan umur, penduduk dapat dikelompokkan menurut ukuran rentang usia tertentu, misalnya satu tahun,
- Komposisi penduduk berdasarkan unsur sosial
contohnya : menurut tingkat pendidikan
- Komposisi penduduk berdesarkan unsur geografi
contohnya : menurut tempat tinggal (pedesaan dan perkotaan)
- Komposisi penduduk berdasarkan unsur ekonomi
contohnya : menurut jenis pekerjaan dan tingkat pendapatan
B. Piramida Penduduk
ü Piramida penduduk adalah grafik susunan penduduk menurut umur dan jenis kelamin pada saat tertentu yang berbentuk piramida.
ü Secara umum piramida penduduk dibedakan menjadi 3 :
- Piramida penduduk muda
menunjukkan bahwa penduduk suatu negara tersebut sedang mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan penduduk ini menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk berada pada kelompok umur muda. Piramida penduduk ini juga menggambarkan bahwa tingkat kelahiran dan kematian tinggi. Contoh wilyah yang memiliki piramida penduduk muda adalah indonesia.
- Piramida tetap (stasioner)
menunjukkan bahwa penduduk dalm suatu Negara tersebut keadaan stasioner atau tetap. Piramida penduduk ini menunjukkan bahwa jumlah kelahiran dan kematian seimbang. Contoh Negara yang memiliki piramida stasioner adalah Swedia
- Piramida penduduk tua
menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk suatu negara tersebut berada pada kelompok usia tua. Contoh negara yang memiliki piaramida penduduk tua adalah Amerika Serikat
C. Menghitung Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk adalah keseimbangan dinamis antara kekuatan – kekuatan yang menambah dan kekuatan – kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk. 4 faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk, yaitu : kelahiran, kematian dan migarasi. Faktor pertumbuhan pendudduk, kelahiran dan kematian disebut faktor alami, Sedangkan migrasi disebut faktor non-alami. Kelahiran bersifat menambah sedangkan kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk. Faktor migrasi dapat menambah atau mengurangi jumlah penduduk. Migrasi yang bersifat menambah disebut migrasi masuk (imigrasi) dan migrasi yang bersifat mengurangi disebut migrasi keluar (emigrasi).
Tingkat pertumbuhan penduduk di Negara kita masih termasuk tinggi, yakni sekitar 1,98 % per tahun. Untuk menurunkan tingkat pertumbuhan yang tinggi ini, pemerintah
Struktur penduduk
Pertumbuhan penduduk dapat dibedakan atas pertumbuhan penduduk alami dan pertumbuhan penduduk total.
a. Pertumbuhan penduduk alami, adalah selisih jumlah kelahiran dengan jumlah kematian.
Rumus untuk menghitung pertumbuhan penduduk alami adalah sebagai berikut :
T = Keterangan :
T : Pertumbuhan Penduduk
L : Jumlah kelahiran
M : Jumlah Kematian
b. pertumbuhan penduduk total, adalah memperhitungkan migrasi ( imigrasi dan emigrasi)
dengan rumus sebagai berikut :
Keterangan :
T : Pertumbuhan Penduduk
T = L : Jumlah Kelahiran
M : Jumlah Kematian
I : Jumlah Imigrasi
E : Jumlah Emigrasi
c. Kelahiran (natalitas)
Kelahiran merupakan salah satu faktor kependudukan yang bersifat menambah jumlah penduduk. Tingkat kelahiran akan sangat tergantung kepada banyaknya jumlah pasangan usia subur yang tercermin dari jumlah bayi yang dilahirkan. Kelahiran bayi dapat dibedakan menjadi lahir hidup dan lahir mati. Bayi dikatakan lahir hidup adalah ketika dilahirkan mempunyai tanda-tanda kehidupan, misalnya bernapas, ada gerakan-gerakan otot, ataupun ada denyut jantung. Apabila sewaktu lahir bayi tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan maka disebut lahir mati.
Adapun beberapa faktor yang menghambat kelahiran (antinatalitas) dan yang mendukung kelahiran (pronatalitas) :
a. Faktor-faktor pronatalitas
1. Kawin usia muda
Apabila seorang perempuan kawin pada usia muda, maka masa reproduksi atau melahirkan menjadi lebih lama, artinya kesempatan untuk mempunyai anak akan lebih banyak dibandingkan dengan masa reproduksi pendek.
2. Tingkat kesehatan
Banyaknya bayi meninggal menyebabkan orang tua cenderung memilih mempunyai banyak anak sebagai cadangan. Dalam arti, apabila ada diantara anaknya yang meninggal dunia masih ada anak-anak yang lain.
3. Anggapan banyak anak banyak rezeki
Pada kehidupan masyarakat agraris kuno, semboyan banyak anak banyak rezeki memang beralasan. Masyarakat agraris kuno bekerja dengan lebih banyak mengandalkan tenaga manusia dan hewan.
b. Faktor-faktor antinatalitas
1. Pembatasan umur menikah
Di Indonesia, batas menikah bagi perempuan minimal berusia 16 tahun, sedangkan bagi laki-laki minimal berusia 19 tahun.
2. Program keluarag berencana
Pemerintah membatasi kelahiran dengan memasyarakatkan program Keluaraga Berencana dengan menyaediakan segala peralatan pencegah kehamilan
3. Pembatasan tunjangan anak
Bagi pegawai negeri dan beberapa kantor diberlakukan pembatasan tunjangan terhadap anak. Pembatasan tunjangan ini akan mendorong para pegawai tersebut untuk memiliki anak sejumlah yang mendapatkan tunjangan.
4. Anak merupakan beban
Pada kehidupan masyarakat perkotaan atau modern muncul anggapan sebagianorang tua bahawa anak merupakan beban bagi orang tua. Orang tua harus menyiapkan fasilitas-fasilitas kesehatan, social, dan pendidikan anak-anaknya.